Monday, April 28, 2008

PRODUK KREM PEMUTH YANG AMAN DARI ALESSA SKIN CARE



Cermati Produk Pemutih Kulit

Jakarta, Kompas

Iklan pemutih wajah atau pemutih kulit relatif berusaha membentuk opini bahwa kulit indah adalah yang putih. Krem atau losion dengan pemutih seolah menjadi satu-satunya jawaban bagi orang yang ingin memiliki kulit putih.

Beberapa waktu lalu, kantor berita Reuters dan AFP memberitakan, banyak perempuan di Nairobi, Afrika, menderita kerusakan kulit akibat pemakaian krem pemutih. Ternyata, mereka memakai krem pemutih yang mengandung hidrokuinon dan merkuri dalam konsentrasi tinggi.

Akibatnya, bukan kulit warna putih yang mereka dapatkan, tetapi kulit yang rusak terbakar. Kulit mereka menjadi lebih hitam dari sebelumnya.

Belajar dari pengalaman mereka, sebelum menggunakan krim pemutih kulit, sebaiknya konsumen mengetahui inti perawatan kulit dan meneliti kandungan krim yang akan dipakai.

Pada dasarnya tujuan perawatan kulit adalah mendapatkan kulit yang segar, sehat, dan halus. Kulit yang demikian membuat penampilan seseorang tampak bersih, tidak kusam. Perawatan membuat penampilan kulit lebih sehat, bukan menjadikan kulit berwarna putih.

Krim pemutih yang dikemas produsen dalam sabun, losion tubuh, pelembab, dan sebagainya hanya berfungsi merawat dan memperindah penampilan. Krim pemutih yang dijual bebas tak bisa berfungsi sebagai terapi seperti obat karena obat hanya bisa digunakan berdasarkan resep dokter.














Alessa Skin Care produk pemutih Kulit yang di supervisi oleh dokter kecantikan kulit
AMAN, DAN TIDAK MENGANDUNG HIDROQUINON ATAUPUN MERKURI, BUKTIKAN KHASILNYA

PAKET INI HARUS DIGUNAKAN SATU PAKET UNTUK MENDAPATKAN HASIL YANG MAKSIMAL
Rp 360,000

* ASC M 04 Berupa Krem Pemutih yang bebas dari Merkuri
* ASC AI 01 Berupa Krem Anti Iritasi
* ASC M 08 Berupa Tabir Surya
* ASC 0203 Berupa Milk Cleanser dan Tonic/Penyegar
* ASC SC 02 Berupa Sabun Cair + Vitamin
* ASC B 01 Berupa Bedak Tabur



Hidrokuinon dan merkuri

Saat ini hidrokuinon masih digunakan sebagian produsen pemutih karena hidrokuinon mampu mengelupas kulit bagian luar dan menghambat pembentukan melanin yang membuat kulit tampak hitam. Namun, menurut ahli kosmetik di Rumah Sakit Kramat 128, Jakarta Pusat, dr Lili Legiawati SpKK, penggunaan hidrokuinon dalam kosmetika bebas tak boleh lebih dari 2 persen.

"Hidrokuinon tidak boleh digunakan dalam waktu yang lama, dan jika pemakaiannya lebih dari 2 persen, harus di bawah kontrol dokter. Penggunaan hidrokuinon yang berlebihan bisa menyebabkan oochronosis terhadap orang berkulit gelap," kata Lili.

Oochronosis adalah kulit berbintil seperti pasir dan berwarna coklat kebiruan. Penderita oochronosis akan merasa kulit seperti terbakar dan gatal.

Sementara merkuri sudah dilarang Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk digunakan dalam kosmetika meski hanya dioleskan.

"Walau hanya dioleskan dan tidak diminum, merkuri bisa meresap ke dalam pembuluh darah. Bila terakumulasi dalam ginjal, dapat mengakibatkan kerusakan fungsi ginjal," tutur Lili yang juga pengajar pada Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Namun, yang menjadi masalah, hanya sebagian pemutih yang mencantumkan bahan dasar dan komposisi dalam produknya. Mungkin mereka takut jika mereka mencantumkan bahan baku dan komposisi tersebut, konsumen tidak akan memakai produknya.

"Sering kali pasien yang datang ke dokter karena kondisinya sudah parah. Dokter kesulitan untuk mencari tahu penyebabnya karena produk yang mereka pakai tidak mencantumkan bahan baku dan komposisi," ujar Lili.

Produk terdaftar

Menurut Lili, sebaiknya ketika ingin memakai pemutih, konsumen memilih produk yang terdaftar. Artinya, produk tersebut telah terbukti aman karena melalui serangkaian tes laboratorium yang telah disyaratkan pemerintah. Produk yang telah terdaftar di BPOM mempunyai kode CD untuk kosmetik dalam negeri dan CL untuk kosmetik buatan luar negeri.

Selain itu, setiap benda yang dijual selalu memiliki masa edar, apalagi obat yang mengandung unsur kimia. Oleh karena itu, ada baiknya konsumen juga memerhatikan tanggal kedaluwarsa produk pemutih atau kosmetik lainnya. Produk yang kedaluwarsa bisa menjadi racun karena sudah terkontaminasi jamur atau bakteri.

"Ada baiknya produk yang digunakan memiliki petunjuk pemakaian agar tidak ada kesalahan dan efek pemakaian juga menjadi optimal," kata Lili.

Dia mengingatkan, harga tidak menjadi jaminan kualitas produk dan cocok tidaknya produk tersebut terhadap kulit Anda. Dalam memakai sebuah produk kosmetik, bila terjadi iritasi yang disertai rasa gatal dan kulit Anda berwarna kemerahan, sebaiknya pemakaian dihentikan.

"Sebaiknya sebelum memakai sebuah produk, konsultasikan dulu kepada dokter. Ini terutama untuk mereka yang memiliki kulit bermasalah atau produksi minyaknya berlebih," kata Lili.

Untuk mendapatkan kulit yang bersih tidak bergantung pada kosmetika yang Anda gunakan. Gaya hidup seseorang juga menentukan kondisi kulit.

"Kulit yang bersih merupakan cermin dari gaya hidup seseorang yang sehat. Makan dan tidur yang teratur, selalu berpikir positif, dan mengonsumsi sayur dan buah-buahan berdampak pada kesehatan kulit," kata Lili menegaskan.

Bagi mereka yang tetap ingin memutihkan warna kulitnya, Lili mengingatkan bahwa kulit gelap telah diciptakan Tuhan bagi orang-orang yang tinggal di daerah khatulistiwa. Ini relatif tak terhindarkan karena mereka lebih sering terpajan sinar matahari. Warna gelap pada kulit dihasilkan oleh melanin yang berfungsi untuk melindungi tubuh dari pajanan sinar matahari.

"Sinar ultraviolet matahari bisa membuat sel rusak atau bermutasi. Keberadaan melanin justru menjadi penangkal sinar ultraviolet yang berbahaya bagi tubuh," ujar Lili.

Tanpa melanin dalam tubuh seseorang, maka pembuluh darah akan melebar, terjadi penuaan dini, dan menghilangkan imun, atau bahkan bisa memicu kanker kulit. Sekarang pilihan ada di tangan Anda, ingin memiliki kulit berwarna putih dengan bahan kimia atau menjaga kesehatan kulit dengan menjalankan gaya hidup sehat.

Kebersihan Awal Kecantikan

Kunci agar kulit Anda tampak sehat adalah dengan menjaga kebersihannya. Tanpa kebersihan, segala macam krem atau losion dan perawatan yang Anda gunakan tidak akan menunjukkan hasil optimal.

Hal itu terjadi sebab semua krem dan perawatan tidak bisa masuk menembus ke dalam kulit karena terhalang oleh kotoran atau kulit mati yang menumpuk.

Untuk mendapatkan hasil yang optimal, Anda harus rajin membersihkan wajah. Tentu cara pembersihannya juga harus dilakukan dengan benar.

* Gunakan sabun khusus untuk wajah, jangan menggunakan sabun mandi biasa.
* Pilihlah sabun wajah yang sesuai dengan tipe kulit Anda, seperti berminyak, kering, atau normal.
* Cucilah wajah Anda tiga kali sehari, yakni pada pagi, sore, dan malam menjelang tidur. Untuk kulit bermasalah seperti berjerawat, frekuensi membersihkan wajah harus lebih sering. Minimal, cucilah wajah Anda empat kali sehari.
* Pembersihan wajah harus meliputi daerah wajah yang berbatasan dengan daerah tempat rambut tumbuh, leher, serta telinga dan bagian belakang telinga.
* Jika Anda merasa masih kurang bersih, pencucian bisa diulang lagi.
* Gunakan handuk lembut untuk mengeringkan wajah. Wajah jangan digosok dengan handuk yang kasar karena akan merangsang timbulnya jerawat atau menyebabkan iritasi pada kulit.
* Jika Anda menggunakan tata rias yang cukup tebal, gunakan susu pembersih wajah untuk menghilangkan tata rias tersebut. Setelah itu baru mencuci wajah seperti biasa. Namun, bagi orang dengan kulit berminyak, sebaiknya tidak terlalu sering membersihkan wajah dengan krem atau losion berbahan dasar susu pembersih. Dikhawatirkan penggunaan susu pembersih untuk mereka yang kulitnya berminyak justru menimbulkan jerawat. (ARN/M CLARA WRESTI)

1 comment:

Anonymous said...

wahh...seneng banget deh tiap bukan blog-nya Alessa,,lengkap banget sih. aku sedang dalam perawata paket whitening alessa lho. mau nanya soal pemerah nipple. berapa lama bisa terlihat hasilnya yaa?pengen coba deh.